Menangkarkan burung parkit

Berternak atau menangkarkan parkit lumayan gampang-gampang susah. Jenis burung ini terbiasa hidup berkoloni, apabila ada yang salah satu burung yang sakit dan tidak langsung di isolasi (dipisah) biasanya akan cepat menyebar kesemua burung yang ada dalam satu kandang tersebut tapi walau bagaimanapun beternak parkit sangat menyenangkan karna jenis burung ini memiliki kelebihan dalam corak warna bulunya yang cantik dengan berbagai warna yang menarik ( bright and full color ) dan kadang suaranya juga banyak menarik perhatian pecinta burung kicau. Juga jenis burung tersebut mampu bertelur hingga 6 s/d 10 butir telur.



Selain mudah dalam perawatannya , juga masalah pakan yang mudah juga murah, untuk masalah pakan murah tergantung dari bagaimana kita membiasakan burung tersebut untuk memakan makanan dengan jenis harga murah. 

Sebelum mulai dengan menangkarkan parkit ini terlebih dahulu pilihlah indukan burung parkit yang masih muda, dengan ciri warna hidung di atas paruhnya masih berwarna merah mudah dan belum banyak bersisik putih, juga kaki yang masih belum banyak warna sisik putihnya.

tangkarlah 2 pasang burung parkit, sebagai awal untuk indukan. Yang harganya per ekor berkisar rp.70.000,- s/d rp. 100.000,-
buatlah kandang terlebih dahulu dari kawat ram dan kayu, atap terserah, dengan ukuran standart kurang lebih 1,5 m x 1,5 m dan tinggi minimal 1,5 m dan usahakan ada jarak dari tanah sekitar 20 cm. Alas juga sebaiknya terbuat kawat ram. Tanah di bawahnya sebaiknya diberi kapur untuk mengurangi kadar asam dari kotoran burung sehingga burung lebih sehat. Sebaiknya pintu kandang di buat 2, satu berukuran kecil yang terletak di tengah, dan satunya berukuran besar untuk kita bisa masuk ke kandang tersebut. Tentunya di bawah bagian alas ada media yang kuat untuk tempat kita berpijak.


buatlah juga sangkar untuk bertelur berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm dari kayu yang agak lunak, dan lubangi depan sangkar serta berilah alas berpijak di bawah lubang tersebut. Diameter lubang kira-kira 2.5 cm, jarak lubang masuk burung dari alas bawah kubus kira-kira 5 cm dan berilah serbuk atau serpihan kayu di dalam sangkar tersebut. Sebaiknya buatlah sangkar dengan jumlah yang banyak, kira-kira 5 – 10 sangkar yang dipasang disisi belakang sangkar dengan tinggi 1 m lebih dari alas kandang.
berilah cabang-cabang ranting untuk tempat bertengger. Usahakan bagian belakang sangkar ditutup dengan media yang gelap agar burung tenang saat bersarang/bertelur dan terhindar dari hewan pengganggu lainnya.

untuk minum sebaiknya perlu diberi vitamin yang bisa didapatkan di toko2 burung, dan untuk tempat minum atau makanannya bisa menggunakan media tempat minum ayam potong sehingga bahan makanan / minuman bisa otomatis turun saat saat termakan. Jagalah kebersihan tempat minumnya, cucilah 4 hari sekali agar tidak lembab dan berlumut. Sediakan pasir sebagai bahan pembantu pencernaan burung. Untuk jenis makanan bisa millet, jagung muda atau biasakan juga dengan gabah padi ( karena harganya murah ). Keuntungan menggunakan tempat makan/minum milik ayam adalah bila seawktu-waktu ternak burung kita tersebut kita tinggal untuk waktu yang agak lama, burung tetap bisa mendapatkan bahan untuk makan dan minum yang tetap banyak.

bila sarana kandang, sangkar untuk bertelur dan makanan cukup baik, maka burung akan cepat untuk bertelur. ( biasanya telur menetas dalam waktu lebih kurang 19 hari ). 

sumber : berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

Popular Post