Elang Sulawesi (Sulawesi Hawk Eagle) merupakan salah satu elang endemik sulawesi yang terdistribusi di hutan hujan Sulawesi dan pulau-pulau satelitnya antara lain Muna,Buton, Kepulauan Sula dan kepulauan banggai. Makanan utamanya adalah Burung, kadal, ular dan mamalia kecil seperti tikus.
Berukuran sedang sekitar 64 cm dari kepala sampai ekor, elang dewasa berwarna coklat karat, terdapat garis yang jelas di kepala dan dada, sayap berwarna coklat gelap dan putih bergaris hitam di bagian bawah sayap, elang muda mempunyai kepala berwarna putih, termasuk dalam famili accipitidae.Diperkirakan populasinya 5000-10.000 individu (Ferguson-Lees et al. 2001) dan masuk kategori Terancam punah menurut IUCN dan dalam CITES dikategorikan dalam appendix II. Data populasi terkini masih belum diupdate lagi dan kemungkinan besar sudah sangat turun populasinya karena banyaknya degradasi habitat yang terjadi di Sulawesi.
Elang dapat menunjukkan sehatnya suatu habitat dan ekosistem hutan serta mengindikasikan adanya nilai penting keanekaragaman hayati di dalamnya dan meduduki nilai penting dalam rantai makanan yaitu sebagai predator teratas.
Sulawesi merupakan daerah yang menjadi habitat elang-elang endemik (khas). Di pulau Sulawesi hidup sekurangnya 60 persen dari 381 spesies burung-burung endemik yang ada di Indonesia. Di antaranya terdapat enam jenis elang endemik, yakni elang alap sulawesi (Accipiter griseiceps), elang ular mahenggo (Spilornis rufipectus), elang alap ekor putih (Accipiter trinotatus), elang alap kecil (Accipiter nanus), elang alap kecil sulawesi (Accipiter rhodogester), dan elang sulawesi (Spizaetus lanceolatus). Namun demikian perhatian terhadap biodiversitas Sulawesi terutama burung saat ini masih sangat kurang.
No comments:
Post a Comment