Elang Gunung ( spizaetus alboniger)

Berukuran agak kecil (52 cm). Berwarna hitam dan putih. Jambul panjang, ekor bergaris lebar. Dada bercoret-coret memanjang, perut bergaris melintang rapat, nyaris hotam pada beberapa individu. Tenggorokan putih dengan strip hitam di tengahnya.
Bagian bawah bergaris tebal, terdapat satu garis putih lebar pada ekor yang hitam. Remaja: bagian atas coklat dan bersisik kuning tua, kepala berwarna pucat, bagian bawah kuning tua bergaris coklat, ekor bergaris-garis.
Iris kuning, paruh abu-abu, dan kaki kuning.

Suara :
Siulan nyaring mirip Elang Jawa.

Penyebaran global :
Semenanjung Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan.

Penyebaran lokal :
Kemungkinan tersebar luas di Sumatra dan Kalimantan. Tidak umum di hutan primer, hutan tebangan, pinggir hutan, perbukitan, dan pegunungan dengan rentang ketinggian 300-1200 m.

 

Kebiasaan :
Beristirahat di pohon yang tinggi, kadang-kadang diserang Srigunting dan burung kecil lain. Terbang berputar di hutan saat berburu, menyerang mangsa di pepohonan.

Makanan:
Burung, ayam, mamalia, kadal, dan sesekali kelelawar.

 

Perkembangbiakan:
Satu sarang ditemukan sedang digunakan untuk mengerami telur pada bulan November, anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang bulan Februari. Di Sumatra, ditemukan satu sarang yang sedang digunakan untuk mengerami telur pada bulan Juli. Dalam satu sarang hanya ditemukan satu anakan. Sarang diletakkan pada tajuk bagian atas pohon besar.

No comments:

Post a Comment

Popular Post