Berukuran besar (65 cm) berwarna pucat. Tubuh kekar, bagian atas coklat keabu-abuan, bagian bawah putih dengan coretan gelap, tenggorokan dan dada coklat. Terdapat garis-garis melintang yang samar pada perut dan empat garis melintang yang samar pada ekor.
Remaja berwarna lebih pucat dari dewasa. Pada waktu terbang, sayap terlihat lebar dan panjang, dengan garis panjang mencolok pada penutup sayap dan bulu terbang. Iris kuning, paruh hitam dengan sera abu-abu, kaki kehijauan.
Suara :
Biasanya diam pada musim dingin, kadang-kadang mengeong meratap.
Penyebaran global :
Afrika, Erasia, India, Cina utara, Jawa dan Nusa Tenggara.
Penyebaran lokal :
Tercatat di Jawa Timur (biasanya di T.N. Baluran) dan Bali. Asalnya tidak diketahui dengan pasti, mungkin pengembara dari populasi penetap di Nusa Tenggara. Migran dari daratan Asia dapat mencapai Sunda Besar dan Nusa Tenggara secara teratur.
Kebiasaan :
Menghuni pinggir hutan dan semak sekunder. Terbang melingkar dan meluncur dengan sayap yang cibentangkan lurus dan datar. Seperti alap-alap raksasa, sering melayang-layang diam sambil mengepakkan sayapnya.
Makanan:
Verteberata kecil, terutama ular. Juga memakan reptil seperti kadal, bunglon, tekek, belut dan biawak. Terkadang memakan burung, amfibi dan mamalia kecil antara lain tikus, kelinci, tupai..
Perkembangbiakan:
Sarang di percabangan pohon yang tidak terlalu tinggi, berukuran kecil, dan tersusun dari batang dan cabang pohon yang di jalin dengan daun dan rerumputan. Membangun sarang baru setiap tahun, meskipun masih merawat sarang yang lama. Telur 1 butir yang dierami 45-57 hari, terutama oleh betina. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 60-80 hari. Burung tertua yang pernah tercatat berusia 17 tahun.
No comments:
Post a Comment