CANTIK - Di balik bunganya yang cantik, jengger ayam ternyata sanggup menghentikan pendarahan dan sahabat mata. Hendri Nova
Tumbuhan yang satu ini lebih sering dijadikan tanaman hias oleh kaum ibu-ibu. Meski sebenarnya, ia mampu menghentikan banyak pendarahan. Sebutlah pendarahab seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah.
Mungkin hanya orang Minang yang sudah tua-tua saja, memiliki pengetahuan akan khasiatnya. Maklum, orangtua-orangtua terdahulu belum banyak mengenal obat kimia, sehingga herba menjadi andalan utama.
Jengger ayam sebagaimana dimuat id.wikipedia.org termasuk tanaman bunga dari famili Amaranthaceae. Bentuk bunganya menyerupai daging merah yang tumbuh dibagian kepala ayam jantan. Karena itulah, bunga ini lebih akrab disebut jengger ayam atau ada juga orang Minang yang menyebutnya sebagai bunga bayam. Alasannya karena memang mirip tumbuhan bayam.
Sementara di tempat lain, namanya juga bermacam-macam. Di Sulawesi ia dikenal dengan nama tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api, laya, langgelo, kaputi ayam, rangrang jangang, bunga lali manu, dan puwari sawito. Sedangkan di Jawa, lebih akrab dengan sebutan jawer hayam (bahasa Sunda), jawer kotok, bayem cenggeng, jhanggar ayam atau rebha mangsor.
Daerah lainnya di Sumatera, menyebutnya dengan nama celala, banda ulu, dan bunga tali. Untuk orang Maluku disebut dengan nama Wire, kolak, toko, marerede, sule-sule. Sementara orang Nusa Tenggara mengenalnya dengan nama janggar siap, ndae ana sina atau bunak manula larit.
Dari ciri fisik, tanaman semusim ini tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm. Pada umumnya tidak tumbuh liar, melainkan di taman-taman atau halaman rumah sebagai tanaman hias. Tumbuh subur di ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.
Batangnya tebal dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm. Daunnya berujung runcing, bertepi rata dan berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.
Jengger ayam memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan. Tanaman ini dapat menghentikan perdarahan, seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah.
Sementara bunganya mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, dan pinitol. Sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan polifenol.
Jadi jangan sepelekan tumbuhan ini, karena juga bagus untuk mata. Tak ada salahnya bukan, mencobanya sebagai pengobatan herbal? Insya Allah tanpa efek samping (Berbagai Sumber). Hendri Nova
No comments:
Post a Comment